Loading...
world-news

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - BIOKIMIA


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

http://biokimia.ipb.ac.id/

Sekilas Tentang BIOKIMIA

Sejarah

Ditinjau dari segi sejarah, sesungguhnya Departemen Biokimia bukan merupakan departemen baru di IPB karena departemen ini telah ada sejak awal berdirinya IPB. Saat itu Departemen Biokimia berada di bawah administrasi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Tugasnya menyelenggarakan pendidikan biokimia, baik untuk mahasiswa FKH maupun mahasiswa S1 dari beberapa jurusan lain di IPB seperti Jurusan Teknologi Pangan & Gizi (Fakultas Teknologi & Mekanisasi Pertanian), Jurusan Gizi Masyarakat (Fakultas Pertanian), dan Fakultas Peternakan. Pada jenjang pascasarjana, pengalaman mengelola program S2 telah dimulai semenjak tahun 1978 sebagai Subprogram Biokimia di bawah Program Studi Biologi Sekolah Pascasarjana IPB. Selanjutnya pada tahun 1980 Subprogram Biokimia ini mulai membuka Program Doktor (S3).

Adanya penataan unit kerja di IPB pada tahun 1980-an, maka Departemen Biokimia FKH dilebur dengan Bagian Kimia Departemen IPA Fakultas Pertanian menjadi Jurusan Kimia (SK Mendikbud No. 0546 tanggal 8 Desember 1983). Pada awalnya para dosen biokimia melayani perkuliahan bagi berbagai program studi/jurusan di IPB yang memerlukan biokimia sebagai mata ajaran dasar, baik jenjang S1 maupun di jenjang pascasarjana. Baru kemudian pada tahun 1988/1989 Jurusan Kimia membuka Program Studi Kimia S1 yang juga memasukkan mata ajaran biokimia di dalam kurikulumnya dan Laboratorium Biokimia bertanggung jawab atas pelayanan berbagai mata kuliah pilihan biokimia bagi mahasiswa S1 Kimia dengan minat penelitian biokimia .

Pada pertengahan tahun 1990an, kembalinya beberapa staf pengajar biokimia dari tugas belajar S2/S3 di luar negeri (Amerika Serikat, Perancis, Australia) menunjang berkembangnya biokimia sebagai suatu unit keilmuan di IPB. Apalagi beberapa tahun sebelumnya juga telah disepakati oleh para pakar ilmu biokimia mengenai perlunya disiplin ilmu biokimia di IPB sebagai basis untuk mengembangkan kompetensi ilmu pertanian. 1. Atas dasar tingginya minat mahasiswa dan kualifikasi staf yang cukup memadai tersebut, ditambah lagi untuk mengantisipasi perkembangan bidang iptek di Indonesia maupun di dunia yang memasuki era bioteknologi di abad ke-21 ini, maka pada tahun 1997 unit kerja Biokimia pada Jurusan Kimia FMIPA IPB mengajukan proposal pembentukan Program Studi (PS) Biokimia jenjang S1 dan S2 kepada Lembaga Pengkajian Pengembangan Pendidikan (LP3)-IPB. Proposal tersebut terealisasi dengan diterimanya mahasiswa angkatan I untuk PS Biokimia Jenjang S1 pada tahun ajaran 1999/2000. Berdirinya PS Biokimia S1 ini disahkan oleh SK Rektor IPB no. 180/K13.12.1/PP/2001 sambil menunggu pendaftarannya di Dirjen DIKTI. Secara resmi nama PS Biokimia S1 tertera pada lembar penjaringan mahasiswa baru IPB jalur USMI untuk tahun penerimaan mahasiswa 2000/2001. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2001/2002 PS Biokimia S1 mulai menerima calon mahasiswa yang berasal dari jalur SPMB 2. Ada pun PS Biokimia S2 mulai dibuka pada tahun ajaran 2000/2001 dan menerima mahasiswa dari kalangan akademik maupun praktisi.

Hingga akhir tahun 2004, Program Studi Biokimia secara organisasi diselenggarakan oleh Unit Kerja Biokimia yang berinduk kepada Jurusan Kimia di bawah Fakultas MIPA IPB. Secara administrasi kepegawaian, koordinasi oleh Ketua Departemen Kimia dilakukan melalui Ketua Unit Kerja Biokimia yang berperan sebagai Ketua Laboratorium Keilmuan. Ada pun pengelolaan program studi dilaksanakan oleh Ketua dan Sekretaris Program Studi Biokimia yang bertindak sebagai komisi pendidikan dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan akademik 3. Tidak adanya koordinasi yang jelas antara Ketua Unit Kerja dan Ketua Program Studi menyebabkan kegiatan di dalam program studi pada masa itu kurang terarah dan berjalan sendiri-sendiri. Peran Ketua Jurusan Kimia yang terbatas karena dana yang terbatas serta berbagai kesibukan juga berdampak pada terhambatnya pengembangan unit Biokimia dari segi fasilitas pendidikannya serta menurunkan motivasi para staf pengajarnya untuk berkiprah di dalam unit kerjanya. Beberapa hal penting terkait dengan penyelenggaraan program studi luput ditindaklanjuti, di antaranya yang sangat penting adalah pendaftaran untuk pendirian dan status akreditasi program studi belum sempat diproses lebih jauh.

Dalam rangka penataan organisasi dan departemen di IPB, pada tahun 2005 Program Studi Biokimia dikembangkan menjadi salah satu departemen baru di IPB. Dengan sistem organisasi yang baru itu, Departemen Biokimia masuk ke dalam sistem SADAR yang diterapkan oleh IPB, yaitu sentralisasi kegiatan administrasi di kantor pusat dan desentralisasi akademik dan riset di departemen (dan pusat studi). Dalam kerangka itu departemen diharapkan dapat menjadi ujung tombak penyelenggaraan akademik dan riset. Oleh karena itu, Ketua Departemen, yang dicalonkan dan dipilih melalui pemilihan di tingkat departemen, mau pun Sekretaris Departemen, yang diajukan oleh Ketua Departemen, bertanggung jawab kepada Rektor atas penyelenggaraan seluruh kegiatan tridarma perguruan tinggi yang telah direncanakan dan dicantumkan dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Departemen. Ada pun kegiatan administrasi lainnya tetap dilakukan berjenjang dan berkoordinasi dengan Fakultas. Sistem organisasi IPB yang baru ini diharapkan antara lain: akan dapat mengembangkan IPB yang berorientasi pada hasil, dapat mendayagunakan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin, dapat meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya, serta responsif terhadap kebutuhan internal maupun eksternal.

Berdasarkan SK Rektor IPB No. 001/K13/PP/2005 tentang penataan organisasi di lingkungan IPB, maka tahun 2005 berangsur-angsur pengelolaan program studi (S1 dan S2) Biokimia ditangani oleh Departemen Biokimia yang juga menginduk ke Fakultas MIPA. Oleh karena itu, melalui departemen yang baru akan segera diusahakan pengurusan status akreditasi bagi Program Studi Biokimia baik jenjang S1 maupun S2.


LABORATORIUM

  • Lab Pendidikan
  • Lab Penelitian
  • Ruang Instrumen
  • Ruang Bahan Kimia
  • CIMS Administrator Room


PROGRAM STUDI

Program Sarjana (S1)

Program Sarjana Biokimia merupakan perintis program pendidikan tinggi ilmu biokimia di Indonesia yang menghasilkan lulusan yang mampu menghubungkan dan mendemonstrasikan konsep atau metode biokimia dalam memecahkan masalah di bidang Bioenergetika, Enzimologi dan Biomolekul, Keteknikan Biokimia, Biokimia Pertanian dan Lingkungan dan Biokimia Medis.

Status akreditasi : A

Kompetensi Lulusan Program S1

  1. Menguasai prinsip dasar dan metode ilmu biokimia serta aplikasinya dalam bidang kesehatan, pertanian, industri, dan lingkungan;
  2. Memiliki wawasan keilmuan yang tinggi sehingga mampu merumuskan dan menerapkan konsep dasar ilmu biokimia melalui penelitian laboratorium;
  3. Mengetahui dan memahami prinsip serta prosedur yang digunakan dalam analisis biokimia dalam proses metabolisme dan karakterisasi biomolekul;
  4. Memiliki kemampuan membuat karya ilmiah dan mengkomunikasikannya baik secara lisan maupun tulisan;
  5. Mampu memecahkan permasalahan biokimia melalui pendekatan ilmiah yang komprehensif untuk masyarakat;
  6. Memiliki kemauan dan kesadaran untuk mengikuti perkembangan keilmuan biokimia.

Learning Outcome Program S1

  1. Mampu menjadi Teknisi atau Analis untuk memecahkan masalah Biokimia sederhana di bidang tertentu melalui pendekatan prosedural yang sesuai dengan petunjuk dan desain percobaan sederhana dan menggunakan metode, instrumen dan keteknikan biokimia yang tepat untuk memberikan kesimpulan yang logis dalam upaya beradaptasi terhadap permasalahan Biokimia yang dihadapi.
  2. Menguasai prinsip umum Sains Alam dan keilmuan biokimia dasar, serta aplikasinya di bidang ilmu Biokimia Pertanian dan Lingkungan, Bioenergetika, Keteknikan Biokimia & Enzimologi, dan Biokimia Medis untuk menyelesaikan masalah dan/atau pekerjaan di bidang biokimia pada organisasi tertentu.
  3. Mampu mengidentifikasi sumber informasi, menggali, menganalisis, menyusun dan mendiseminasikan informasi terkait bidang Biokimia sesuai kaidah/ketentuan yang berlaku.
  4. Mampu menerapkan konsep teoritis berbagai bidang ilmu Biokimia dalam melakukan riset bidang Biokimia.
  5. Mampu membangun interpersonal dan bekerjasama dengan berbagai pihak.
  6. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri, dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja tim dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja.
  7. Mampu beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis dan kultur budaya yang beragam.
  8. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan.

Kurikulum

Program Sarjana Departemen Biokimia merupakan pendidikan tinggi dalam program pendidikan akademik. Sehingga kurikulum Program Sarjana Departemen Biokimia disusun sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di Program Sarjana Departemen Biokimia.
Kurikulum Sistem Mayor-Minor merupakan kurikulum yang digunakan oleh Program Sarjana Departemen Biokimia yang merupakan kurikulum terjemahan IPB terhadap kurikulum nasional berbasis kompetensi (KBK). Kurikulum sistem mayor minor merupakan sistem kurikulum berbasis kompetensi yang dilaksanakan oleh departemen, yang dirancang untuk memberikan keleluasaan kepada peserta didik dalam meramu mata kuliah untuk memperluas wawasan dan meningkatan efisiensi penyelenggaraan, serta dapat meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan. Implementasi kurikulum mayor-minor memerlukan mandat departemen yang mendalam dan spesifik dalam kompetensinya.
Mayor merupakan bidang keahlian berdasarkan disiplin keilmuan utamanya pada suatu departemen atau fakultas, dimana mahasiswa dapat memperdalam kompetensinya (ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) tertentu dalam suatu paket matakuliah. Minor merupakan bidang keahlian pelengkap yang diambil oleh mahasiswa yang berasal dari departemen lain di luar departemen utamanya (mayor). Berdasarkan tujuan pendidikannya, matakuliah dalam kurikulum program sarjana terdiri atas matakuliah umum, matakuliah mayor, matakuliah interdepartemen, matakuliah minor, dan matakuliah penunjang (supporting courses).

Prodi Lainnya